Rabu, 16 Juli 2008

Transaksi Pasar Seni Gabusan Naik 35 Persen

BANTUL, RABU- Selama musim liburan akhir tahun ajaran ini transaksi di Pasar Seni Gabusan melonjak hingga 35 persen. Kenaikan tersebut seiring dengan peningkatan jumlah pengunjung, yang sebagian besar wisatawan lokal. Lonjakan omset tersebut menjadi obat bagi para perajin yang selama ini selalu sepi pembeli.
Dian Rustamaji, Bagian Operasional Pasar Seni Gabusan, Rabu (2/7), mengatakan, bila pada kondisi normal transaksi per bulan sekitar Rp 65 juta, musim liburan kali ini melonjak hingga Rp 90 juta. Jumlah pengunjung juga naik dari 3.000 orang per bulan pada kondisi normal, kini 5.300 orang.
Menurut Dian, untuk memaksimalkan kunjungan wisatawan ke Gabusan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan biro perjalanan. Lewat kerjasama itu diharapkan para biro perjalanan wisata mau mengajak para wisatawan untuk singgah di Gabusan. "Misalnya saja wisatawan yang telah mengunjungi Pantai Parangtritis bisa singgah ke tempat kami untuk membeli oleh-oleh," katanya.
Sebelumnya, pengelola juga telah menggelar lomba memancing di komplek Gabusan untuk menarik pengunjung. Untuk menarik pengunjung supaya dating ke sini butuh kreavitas pihak manajemen, tuturnya.
Perajin menyambut antusias musim liburan. Mereka pun lebih bersemangat menunggui kiosnya. Supriyono misalnya, perajin batik lukis ini mengaku membuka kiosnya lebih awal supaya bisa memperoleh rezeki lebih banyak. Biasanya saya baru buka sekitar pukul 10.00 WIB, tetapi selama liburan ini saya sudah buka sejak pukul 09.00 WIB, katanya.
Menurut Supriyono, dalam kondisi normal Pasar Seni Gabusan selalu sepi pengunjung. Ia bahkan sering tak mengantongi uang karena dagangannya tidak laku. Kalau ada transaksi nilainya paling hanya Rp 50.000/hari. "Syukurlah, musim liburan kali ini ada kenaikan menjadi Rp 100.000/hari," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Dian, salah seorang penjaga los kerajinan bambu. Pengunjung yang dating ke tempatnya sebagian besar memborong perlengkapan rumah seperti kap lampu, penutup nasi, tempat koran, dan peralatan lainnya. "Omsetnya lumayan naik. Hitung-hitung buat obat para perajin yang selalu kecewa dengan sepinya kondisi pasar," katanya.

Tidak ada komentar: